Resensi Buku
Judul : Kuliah
Kerja dan Nikah, Asyiik Bangat!
Penulis : Mas Udik Abdullah
Penerbit : Pro-U Media
Tebal : 222 halaman
Penerbit : Pro-U Media
Tebal : 222 halaman
Kategori : motivasi
Sering
orang mengartikan kuliah untuk mencari kerja, setelah bekerja barulah menikah.
Ini adalah paradigma yang berkembang di masyarakat mungkin termasuk kita juga.
Istilah “Kuliah dulu, kerja baru nikah”
adalah ungkapan yang menggambarkan kesempurnaan seseorang dalam
menjalani kehidupan di masyarakat. Tapi tunggu dulu jika mampu menjalankan ketiganya
dalm tempo bersamaan akan ada nilai lebih yang di dapatkan, tidak dapat dari
manusia tapi juga dari Allah. Kesempatannya untuk memperoleh amal saleh dari
ketiganya akan semakin banyak, karena tidak dijalankan satu-satu melainkan
secara bersamaan.
Seorang
muslism sejati tidak hanya melangkah berdasarkan logika akal dan emosi semata
tapi menggunakan keimanan mereka sebagai langkah pijakan pada setiap
langkahnya. Dengan keimanan mereka akan melihat segala sesuatu yang telah
digariskan oleh Allah SWT. Untuk itu iktiar harus semaksimal mungkin lalu
memasrahkan semuanya pada Allah. Jadi seorang muslim sejati” Kerja, Kerja ,
Nikah”, why not?
Menikah pada saat kuliah akan terasa berkah. Jika
dulu tidak ada tempat untuk curhat sekarang ada yang mau berbagi keluh kesah.
Selain itu bisa belajar sambil bermesraan, ke kampus bisa berangkat berdua.
Coba bayangkan dinginnya udara pagi menjadi terasa begitu hangat dengan
dekapan lembut tangannya yang membonceng di belakang, darinya tumbuhlah
semangat baru untuk memulai hari dengan suatu tekad bulat, menuntut ilmu dan
menggapai cita-cita yang tinggi. Saat berpisahpun masih diiringi dengan salaman
hangat dari tangannya yang memberikan kedamaian di hati dan menambah kemantapan
langkah kaki. Sungguh! Bila mampu memahami makna kuliah, kerja dan nikah dengan
sebenarnya bukan seperti yang dipahami kebanyakan orang, tentu kamu akan
menemukan keasyikan tersendiri saat menjalaninya.
Buku ini berusaha
untuk mengubah paradigma yang berlaku di masyarakat terutama di kalangan mahasiswa.
Cerita dan pengalaman yang faktual semakin memperkuat argumen penulis. Namun
pembahasan yang tidak langusung pada permasalahan membuat buku ini awalnynya
tidak enak di baca. Namun semakin kebelakang bahasan semakin seru dan semakin
menarik.
0 komentar:
Posting Komentar